Senin, 19 Mei 2014

Pesan itu..

Semua pesan lama ini hanya menyisakan seberkas cahaya putih yang bersih, yang indah, yang benar-benar nyata.
Menuliskan betapa bahagianya perasaan ini dalam setiap kata yang berjajar rapi menjadi kalimat.
Tak mudah bagi mata ini untuk membaca pesan itu, karena hanya menggoreskan perasaan bersalah yang semakin dalam serta perasaan aneh yang diri ini pun tidak mengetahuinya.

Aku punya mulut, tapi aku tak tahu kemana akan bicara
Aku punya kaki, tapi aku tak tahu kemana akan pergi
Hanya mata yang bisa melihat, tanpa tangan yang bisa meraihnya menggenggamnya bahkan menyentuhnya.

Selalu penyesalan yang didapatkan pada akhir sebuah kisah. Sebuah kisah yang terlalu rumit untuk dibicarakan, bahkan untuk dipikirkan.
Hanya doa yang bisa terucap, hanya mata yang bisa melihat, dan hanya tangan yang dapat menyentuh bayangan.